Ketika Kepercayaan Jadi Nafas Dalam Cinta
Ada satu hal yang tak banyak perempuan sadari: cowok yang terlihat kuat di luar seringkali justru paling rapuh di dalam. Ia menutupi letih dengan tawa, menyembunyikan rasa takut di balik tanggung jawab, dan menelan semua gagal sendirian. Tapi ada kalimat yang bisa menyalakan lagi semangatnya, bahkan saat dunia seakan menutup pintu untuknya: “Aku percaya kamu bisa.”
Itu bukan sekadar kata. Itu adalah doa yang berwujud kalimat, cahaya kecil yang bisa menerangi seluruh keyakinan yang hampir padam. Saat engkau mengucapkannya dengan hati, engkau bukan hanya menyemangati, tapi menghidupkan. Karena di balik kepercayaan seorang perempuan yang tulus, ada kekuatan yang mampu menegakkan seorang lelaki ketika lututnya hampir menyerah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
Artinya: “Apabila engkau telah bertekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.”
(QS. Ali Imran [3]: 159)
Ayat ini seperti bisikan lembut yang mengajarkan makna sejati dari kepercayaan: bukan pada manusia semata, tapi pada kehendak Allah yang mengatur langkah-langkahnya. Dan ketika engkau berkata pada dia, “Aku percaya kamu bisa,” seakan engkau juga sedang berkata, “Aku percaya Allah akan menolongmu.”
Rasulullah bersabda:
Artinya: “Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan.”
(HR. Muslim)
Cowok yang kuat bukan berarti tidak pernah lelah. Ia kuat karena ada iman, karena ada yang menunggu di rumah dengan doa, karena ada seseorang yang percaya padanya ketika dunia berhenti mempercayai. Dan saat engkau menjadi perempuan yang menyalakan kepercayaan itu, engkau sedang menjadi bagian dari kekuatannya. Bukan karena engkau menolong, tapi karena engkau menghadirkan ketenangan.
Ibn Qayyim Al-Jauziyyah pernah menulis: “Salah satu bentuk cinta yang paling indah adalah ketika engkau mendukung seseorang untuk menjadi lebih dekat kepada Allah, bukan lebih dekat padamu.” Kalimat itu seolah menjelaskan: dukungan sejati bukan sekadar menepuk pundak, tapi menuntun hati agar tetap berjuang dengan arah yang benar.
Jadi, wahai engkau yang membaca ini, ketahuilah bahwa dukunganmu bukan hal kecil. Kadang satu kalimat darimu bisa menjadi sebab seorang lelaki tetap berjuang di tengah badai. Jadilah ia yang tidak hanya hadir saat ia menang, tapi juga saat ia jatuh, dengan kata yang lembut, tatapan yang tenang, dan doa yang tidak pernah padam.
Karena di setiap mimpi besar yang berhasil diwujudkan seorang lelaki, sering ada perempuan yang diam-diam percaya tanpa pamrih di belakangnya. Maka jangan berhenti di sini, karena pada halaman berikutnya kita akan menyelami lebih dalam bagaimana kepercayaan bisa menjadi ibadah hati dan bentuk cinta yang paling dewasa.
Share Artikel di → beritalangit.com dapat meningkatkan Pendapatan Tambahan dan Finansial. 👉 Mari sebarkan kebaikan, dan biarkan keberkahan kembali padamu.